Jumat, 22 November 2013

Dukungan dan Promosi Pilkades

Dengan dana yang ada, Tim Gadobangkong Juara akan memfokuskan Kampanye pada kegiatan sosialisasi Program & Langkah-Langkah Merealisasikan Program.

Kita yakin, bahwa masyarakat makin selektif dalam menggunakan Hak Pilihnya. Maka program yang nyata, bisa dipahami, logis, dan kualitas orang-orang yang akan menjalankan Program akan menumbuhkan simpati warga dan menarik untuk menjatuhkan pilihannya.

Memang masih cukup banyak warga desa Gadobangkong yang secara ekonomi masuk kategori Pra-Sejahtera dan memerlukan dukungan pemberdayaan secara berkelanjutan dan jangka panjang agar mereka mampu Mandiri. Dukungan sesaat seperti saweran jelang Pilkades bisa kontra-produktif terhadap gerakan pemberdayaan.

Jadi Tim Gadobangkong Juara akan mencegah promosi instan semacam "saweran", tetapi akan mengusahakan dukungan pemberdayaan yang berkelanjutan setelah Pilkades selesai.

Menang Pilkades bukan Tujuan Utama. Tetapi memenangkan Pilkades karena Program-program yang jelas akan menumbuhkan optimisme bahwa warga desa Gadobangkong telah berubah karena masuk dalam kategori "MAJU" dalam berdemokrasi!

Jadi Ayo menangan Pilkades lewat Promosi Program yang Nyata.







Kamis, 14 November 2013

Modal Kecil Bisakah Nyalon KADES?

Pencalonan Bp. Sunanpurbaya sebagai Kepala Desa Gadobangkong Kabupaten Bandung Barat, bukan atas inisiatifnya sendiri. Pencalonannya diawali melalui rapat RT pada bulan September 2013 untuk mendorong percepatan peran pemerintah Desa bagi kemajuan warganya.

Pasca pencalonan, Calon Kades Kita sempat curhat tentang selentingan dana kampanye Pilkades yang umumnya besar untuk meraih simpati warga.
Kami saling menanya diri sendiri: Betulkah simpati warga Gadobangkong hanya bertumpu pada jumlah uang yang dibagi tanpa melihat kemampuan, keahlian dan program? Warga Desa yang akan membuktikannya sendiri. Betul bahwa kita semua perlu uang untuk berbagai keperluan hidup kita. Tapi akal dan nurani kita masih tajam untuk membedakan mana yang biasa, baik, lebih baik, terbaik dan mana yang sebaliknya.

Adalah suatu kesalahan mendasar jika kita menempatkan materi sebagai basis meraih dukungan. Itu merendahkan martabat - harga diri manusia. Materi / uang bisa mengalahkan kebaikan. Tapi cara demikian sifatnya sementara dan tidak akan berbuah kebaikan.

Jika Calon Kades harus "menyawer" dana sampai puluhan atau bahkan ratusan juta untuk meraih simpati, lalu apa tujuan mencalonkan diri? Betulkah untuk Membangun Desa?  Hmmm .. nurani kita bisa menjawabnya.

Pertanyaan ini muncul karena belum ada aturan baku yang mengatur besaran penghasilan Kades hasil pemilihan warga sehingga Kades memiliki kewenangan untuk mengatur hal ini.
Memang PP nomor 72 tahun 2005 pasal 27 mengamanatkan penghasilan / tunjangan Kepala Desa ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa dengan penghasilan minimum sama dengan UMR Kabupaten/Kota.
Sayangnya selama ini masyarakat tidak pernah tahu besaran APB Desa ini. Kekuasaan menetapkan (mengatur?) sendiri gajinya ini telah menjadikan posisi Kades ibarat Raja yang menguasai semua aset dan pemasukan Desa. Itulah posisi yang dilihat menarik sehingga modal pun harus besar untuk meraihnya.

Niat mengusung calon Kades yang berbeda justru salah satunya didorong keinginan menyampaikan kepada masyarakat berapa dana yang masuk ke Desa setiap tahunnya dan berapa yang keluar. Anggaran Desa

Untuk sebagian besar Desa, khususnya Desa yang Kepala Desanya dipilih langsung oleh warga, mengetahui dana yang masuk dan dana yang keluar merupakan hal "tabu / pamali", jika tak ingin dibilang mustahil.
Bagaimana tidak? Jika modal untuk meraih posisinya saja ratusan juta, dari mana mengembalikannya kalau bukan dari dana masuk Desa setiap tahunnya?

Transparansi dana Desa menjadi salah satu misi yang harus diupayakan realisasinya sehingga warga Desa tahu kondisi keuangan desanya dan lebih peduli untuk bersama-sama membangun sesuai kemampuannya.

Oleh karena itu, menjadi tidak logis jika misi ini harus dibidik dan direalisasikan dengan modal besar dalam proses pencalonannya.

BISAKAH misi ini terealisasi? Baik sangka saja sama Allah swt serta berusahalah Keras dan Optimis.

Hal sulit apa yang tidak bisa dilakukan manusia di dunia ini, jika kuncinya adalah KEMAUAN?
Bukankah KEMAUAN itu milik setiap manusia. KEMAUAN itu ada ditangan setiap warga pemilih Calon Kepala Desa Gadobangkong. KEMAUAN itu gratis! Inilah modal yang diandalkan Calon Kita.
Jika KEMAUAN warga Desa ada, maka biaya Pilkades tentu tidak akan sampai puluhan atau ratusan juta rupiah.

Inilah pemahaman kita, bahwa maju Pilkades tidak perlu biaya mahal.

Biaya tentu tetap harus disiapkan buat: persiapan pencalonan, sosialisasi program (cetak brosur, poster, stiker, spanduk, kaos), pengenalan figur Calon Kades dan kampanye.

Mengingat pencalonan sebagai Kepala Desa Gadobangkong periode 2013 - 2019 atas inisiatif warga maka kita tentu tidak akan membiarkan Bp. Sunanpurbaya memikul sendiri beban amanat warga.

Alhamdulillah, beberapa warga sudah mulai iuran dana kampanye baik buat spanduk, striker, brosur dan kaos sebagai bentuk dukungan untuk maju dengan Visi - Misi - Program yang jelas.

Direncanakan biaya untuk sosialisasi dan kampanye Pilkades Calon Kita antara 10 - 15 juta. Semoga bisa minimal. Tim Gadobangkong Juara nantinya akan melaporkan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti Pilkades Desa Gadobangkong. Informasi tersebut akan sangat bermanfaat untuk para pemuda / pemudi bila dikemudian hari berminat untuk memimpin masyarakat desa dan membawanya ke arah kemajuan dan kesejahteraan.

JADI, MASIHKAH MELIRIK CALON LAIN untuk PILKADES GADOBANGKONG?


Salam,

Rabu, 13 November 2013

Dana Kampanye Pilkades Besar?

Menjelang Pilkades suatu Desa, masyarakat umumnya sudah tahu bahwa calon-calon yang akan maju setidaknya memiliki "amunisi finansial" yang cukup kuat. Sebelum tahapan Pilkades Gadobangkong dimulai, saya coba cari informasi ke salah satu tokoh desa yang mungkin memiliki "pengalaman informasi" tentang hal ini.

Saat mendengar angka 500 juta biasa dihabiskan oleh "Sang Pemenang", saya agak tercengang..
sambil bertanya-tanya "Betulkah Segitu Biaya untuk Pilkades?"

Dua hari lalu, sambil menunggu proses cetak spanduk di Bandung, saya ngobrol dengan salah seorang yang juga sedang cetak spanduk. Dia cerita, kalau di desanya (salah satu Desa di wilayah Bandung Selatan) calon Kepala Desa Incumbent kalah dengan penantang.. Padahal menurutnya, Kepala Desa Incumbent tersebut cukup baik dan cukup berhasil.

"Mengapa kok kalah?" tanya saya. "Kalah saweran.... Yang menang abis dana 1 Milyar!"
Hah? Saya tambah penasaran (masih belum percaya) soal yang satu ini.
Sebesar itukah? Bagaimana "Sang Pemenang" nanti mengembalikan uangnya pasca menjabat? Berapa pula biaya calon yang tersisih?

Kalau harus menghabiskan dana ratusan juta, mending bikin usaha saja. Dengan 500 juta, bisa buka usaha franchise 20 - 50 buah.
Asumsi dari 50 usaha, setengahnya berjalan dan memberi keuntungan bersih 500 rb, itu per bulan sudah memberi gaji 12,5juta. Kalau dikelola lagi supaya lebih maju, gaji bulanan bakal nambah.
Mana ada bank yang nyimpan 500juta bisa kasih "laba" 12,5 juta?  

Ah... biaya Pilkades mestinya tidak sampai sebesar itu. Dengan biaya ratusan juta, tentu sulit bagi Kades terpilih untuk Membangun dan Menyejahterakan Warga Desa. Tiap hari sibuk cari peluang mengembalikan modal.

Dan ini tidak sehat bagi perkembangan kehidupan masyarakat desa. Program-program pemerintah pusat lewat desa  bisa terkendala karenanya. Jika demikian, masyarakat desa akan kembali menjalani hari-hari dengan "Harapan Kosong" 5-6 tahun ke depan.

Jangan Biarkan Masyarakat Desa Lestari Penderitaannya...

Jadi Bagaimana?

Cari Alternatif Maju Pilkades dengan Biaya Wajar.. Bisakah 10 Juta saja?
Tugas kita semua merealisasikannya.

Ayo Bersama Membangun Gadobangkong JUARA!


Selasa, 12 November 2013

Amanat Warga Desa & Komitmen Calon Kepala Desa (Kontrak Jabatan)

Dengan dukungan seluruh elemen warga dan tokoh masyarakat RW 09, maka Bp. Sunanpurbaya selaku Calon Kepala Desa Gadobangkong merasakan amanat yang berat untuk memajukan Gadobangkong sebagai Desa JUARA. Namun optimisme warga dan semangat para tokoh di lingkungan RW 09 telah menguatkan tekad dan komitmen Bp. Sunanpurbaya untuk merealisasikan program yang telah dicanangkan.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, dihadapan sejumlah tokoh masyarakat dan warga Desa maka telah dilakukan penandatanganan "Amanat Warga Desa dan Komitmen Calon Kepala Desa" di Kantor RW09 pada tanggal 09 Nopember 2013.


Visi dan Program

Setelah 5 tahun mewakili masyarakat sebagai Ketua RW 09, berinteraksi dengan tokoh-tokoh desa Gadobangkong, mempelajari karakteristik masyarakatnya, serta mengikuti tata kelola pemerintahan desa maka kami melihat bahwa ada faktor mendasar yang harus segera diperbaiki untuk membawa Gadobangkong sebagai salah satu Desa JUARA di Kabupaten Bandung Barat.

Salah satu unggulan sebagai Desa JUARA adalah di Bidang Pelayanan dan Tata Kelola Pemerintahan. Mengapa prioritas di bidang ini?

1. Pembenahan bidang ini langsung berdampak pada Pelayanan Masyarakat
2. Bidang ini belum banyak menjadi fokus pembenahan karena berbagai faktor internal pelaksana pemerintahan desa
2. Sejumlah tokoh desa yang ada dan siap mendukung Program Desa JUARA memiliki keahlian di bidang ini.

Beberapa alasan di atas merupakan latar belakang Visi - Misi - Program Calon Kepala Desa ini disusun dan telah disampaikan saat proses awal menjalani Penjaringan & Penyaringan Calon Kepala Desa Gadobangkong.

Visi - Misi - Tahapan Garis Besar Program 2013 - 2019 terlampir.

Minggu, 10 November 2013

Deklarasi Calon Kades Gadobangkong - Kab. Bandung Barat

Assalamu'alaikum Wr Wb

Guna meningkatkan partisipasi warga dalam pembangunan desa dan peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Desa Gadobangkong - Kec. Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, maka segenap warga RW 09 sepakat untuk mendorong proses penerapan demokrasi melalui Pilkades.

Dorongan ini diwujudkan dengan mencalonkan Ketua RW 09 Bp. Sunanpurbaya agar ikut dalam proses  Pilkades untuk Periode 2013 - 2019.

Sebagai bukti dukungan warga terhadap proses demokrasi tersebut dan komitmen untuk membangun Tata Kelola Pemerintahan Desa dalam memberikan Pelayanan yang Mudah dan Bersahabat, maka pada tanggal 05 Nopember 2013 bertepatan dengan 1 Muharram 1435 H, telah dilakukan Deklarasi Pencalonan Bp. Sunanpurbaya sebaga Calon Kepala Desa Gadobangkong 2013 - 2019.

Dengan niat Bismillahirrohmanirrohiim, maka warga RW 09 bersama warga RW lainnya di lingkungan Desa Gadobangkong akan menjadikan seluruh tahapan Pilkades sebagai contoh berdemokrasi dengan sehat, bersahabat dan mencerahkan seluruh masyarakat Desa Gadobangkong dan sekitarnya.

Wassalam,
an. Tim Gadobangkong Juara
Haryatno

Deklarasi Pencalonan Kades di Lapangan RW09
Selasa, 05 Nopember 2013